Potensi PAD Turun, Tomy Irawan Diran Ingatkan Pemerintah Tingkatkan Strategi Pendapatan

Palangka Raya, neonusantara.id – Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng), Tomy
Irawan Diran, menyoroti potensi penurunan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) lima tahun mendatang.

Hal tersebut disampaikan setelah Panitia Khusus (Pansus) DPRD bersama Tim Pemerintah Provinsi Kalteng menggelar rapat mengenai RPJMD Kalteng 2025–2029 baru-baru ini. Tomy menilai secara umum DPRD mendukung RPJMD karena telah selaras dengan visi dan misi gubernur, namun ia menekankan adanya masalah serius terkait proyeksi target pendapatan daerah, khususnya pada tahun 2026–2027 yang justru
diperkirakan menurun.

“Kalau dilihat dari grafiknya, PAD justru turun di tengah jalan. Ini yang menurut saya tidak sejalan dengan semangat pembangunan daerah dan perlu menjadi perhatian bersama,” ujarnya, Kamis (17/7/2025).

Ia menjelaskan penurunan PAD disebabkan tingginya ketergantungan pada dana transfer pusat serta kurang optimalnya pengelolaan potensi daerah, termasuk kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan penerimaan pajak.

“PAD kita harus ditingkatkan. Jangan hanya bergantung pada transfer pusat. BUMD dan pajak
daerah harus digarap lebih maksimal karena banyak solusinya,” tegasnya.

Tomy juga menyoroti kinerja BUMD dan Perusahaan Daerah (Perusda) yang menurutnya belum memberikan kontribusi optimal terhadap PAD. “Ada pemasukan dari BUMD, tetapi belum maksimal. Padahal mereka sudah mendapat modal dari pemerintah, seharusnya bisa lebih baik,” katanya.

Ia mendorong pemerintah daerah untuk lebih serius mengelola potensi aset dan sektor lain seperti pariwisata serta pemanfaatan gedung olahraga guna meningkatkan pendapatan daerah.

“Aset provinsi banyak yang dapat dikembangkan, misalnya gedung olahraga dan sektor pariwisata seperti
Tanjung Puting. Potensi ini besar jika dikelola secara profesional,” ujarnya.

Tomy menegaskan RPJMD perlu disusun berdasarkan proyeksi yang realistis dan strategi yang jelas untuk
mendorong peningkatan PAD. “Prediksi ini pasti ada dasarnya, bukan sekadar memasukkan angka. Saya berharap PAD tetap naik seperti periode sebelumnya, bukan malah turun,” pungkasnya. (red)