banner 728x250

Sampit Penyumbang Inflasi Tertinggi di Kalteng Pada Juni 2024

Foto: Suasana siaran resmi statistik yang dilaksanakan di ruang pertemuan BPS Kalteng, Jalan Kapten Piere Tandean, Palangka Raya pada Senin (1/7/2024).

Palangka Raya, neonusantara.id – Pada Juni 2024 Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mengalami inflasi Tahunan atau year on year sebesar 2,22 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,66.

Data tersebut diambil, berdasarkan data dari empat wilayah di Provinsi Kalteng yakni Palangka Raya, Sampit, Sukamara dan Kapuas.

“Inflasi tertinggi terjadi di Sampit sebesar 2,51 persen dengan IHK sebesar 105,98 dan terendah terjadi di Kabupaten Sukamara sebesar 1,42 persen dengan IHK sebesar 108,11,” ucap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalteng Agnes Widiastuti.

Hal tersebut ia sampaikan dalam siaran resmi statistik yang dilaksanakan di ruang pertemuan BPS Kalteng, Jalan Kapten Piere Tandean, Palangka Raya pada Senin (1/7/2024).

Lanjutnya Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran, yaitu, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 4,04 persen.

Lalu ada kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,36 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,10 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,64 persen kelompok kesehatan sebesar 1,64 persen.

Inflasi juga dipengaruhi oleh kenaikan harga kelompok transportasi sebesar 0,70 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,05 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,32 persen, kelompok pendidikan sebesar 2,39 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,06 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,00 persen.

“Tingkat deflasi month-to-month (m-to-m) Provinsi Kalimantan Tengah pada Juni  2024 sebesar 0,28 persen dan tingkat inflasi year-to-date (y-to-d) Juni 2024 sebesar 1,05 persen,” tutur Agnes.

Sementara itu sejumlah peristiwa yang mempengaruhi inflasi dan deflasi di Provinsi Kalteng pada Juni 2024 diantaranya, perayaan Idul Adha yang jatuh pada bulan Juni 2024 lalu, mempengaruhi permintaan barang dan jasa di pasar.

Kemudian pasokan daging ayam ras dan bawang merah di pasar sudah kembali normal. Harga beras lokal dan beras dari luar (seperti yang berasal dari Jawa) mengalami penurunan, juga beberapa wilayah di Kalteng mengalami musim panen pada bulan Mei dan Juni.

Serta terjadinya depresiasi Rupiah terhadap Dollar AS berkontribusi pada peningkatan harga emas di Indonesi. Kemudian adanya kenaikan Suku Bunga Bank Indonesia menetapkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 6,25% sejak 24 April 2024. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *