Palangka Raya, neonusantara.id — Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menyiapkan langkah strategis menghadapi penurunan transfer dana pusat dan efisiensi anggaran yang berdampak pada program pembangunan tahun depan.
Hal itu menjadi salah satu topik yang dibahas dalam forum silaturahmi Gubernur H. Agustiar Sabran bersama organisasi wartawan se-Kalteng di Istana Isen Mulang, Selasa (14/10/2025).
Gubernur Agustiar mengungkapkan bahwa Rancangan APBD 2026 mengalami penurunan signifikan dari Rp 10,2 triliun pada 2024 menjadi Rp 8,3 triliun pada 2025, dan diproyeksikan hanya Rp 7,3–5,3 triliun tahun depan.
“Kita harus mengetatkan program tanpa kehilangan fokus pada prioritas utama, seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Anggaran boleh turun, tapi semangat membangun jangan ikut menurun,” ucap Agustiar.
Plt. Sekretaris Daerah Prov. Kalteng, Leonard S. Ampung, menambahkan bahwa Pemprov akan memperkuat kolaborasi dengan pemerintah pusat untuk menjaga keberlanjutan program prioritas seperti Kartu Huma Betang Sejahtera yang kini dalam proses penyesuaian.
“Program ini akan dimulai dari desa ke kota, meliputi pendidikan satu rumah satu sarjana, peningkatan layanan kesehatan, dan sinkronisasi dengan program nasional seperti MBG, Koperasi Merah Putih, dan Cetak Sawah,” jelasnya.
Sementara itu, Plt. Kepala Diskominfosantik Prov. Kalteng, Ranggal Lesmana, melaporkan bahwa Pemprov meraih peringkat dua nasional dalam amplifikasi informasi daerah pada periode September–Oktober 2025.
“Kerja sama dengan media sangat positif. Tulisan wartawan berperan besar membangun citra pemerintah dan memperkuat partisipasi publik dalam pembangunan,” kata Ranggal.
Selain efisiensi anggaran, pertemuan juga membahas strategi peningkatan pendapatan daerah melalui sektor pertambangan, perkebunan, kehutanan, CSR, air permukaan, dan penyertaan modal Bank Kalteng. Pemerintah juga tengah mengembangkan tiga zona ekonomi — Barat, Tengah, dan Timur — dengan fokus hilirisasi industri agar ekonomi daerah tetap tumbuh berkelanjutan. (red)