PALANGKA RAYA, neonusantara.id – Komisi III DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) menyoroti rendahnya partisipasi masyarakat Kota Palangka Raya dalam program pemeriksaan kesehatan gratis yang diselenggarakan pemerintah daerah.
Program tersebut sejatinya merupakan langkah penting dalam upaya deteksi dini berbagai penyakit lintas usia, termasuk pencegahan stunting sejak dini. Ketua Komisi III DPRD Kalteng, Sugiyarto, menyampaikan bahwa sejumlah kabupaten telah menunjukkan capaian yang baik. Namun, khusus di Kota Palangka Raya, tingkat partisipasi masyarakat masih terbilang rendah.
“Informasi dari Kepala Dinas Kesehatan menyebutkan perkembangan program ini di Kalimantan Tengah cukup positif. Hanya saja, antusiasme masyarakat Palangka Raya masih kurang jika dibandingkan daerah lain,” ujar Sugiyarto, Sabtu (23/8/2025).
Ia menilai, kurangnya partisipasi tersebut dipengaruhi beberapa faktor, di antaranya belum maksimalnya penyampaian informasi kepada masyarakat serta adanya pandangan keliru di kalangan warga.
“Ada yang beranggapan, kalau ikut diperiksa justru ketahuan sakitnya. Padahal tujuan pemeriksaan gratis ini untuk mendeteksi sejak awal penyakit dasar, agar bisa segera diantisipasi dan ditangani,” jelasnya.
Sugiyarto menambahkan, pemerintah provinsi melalui Dinas Kesehatan telah berupaya mendekatkan layanan kepada masyarakat, misalnya dengan membuka pemeriksaan kesehatan gratis di kegiatan publik seperti car free night dan acara keramaian lainnya.
Namun demikian, ia menekankan bahwa pelaksana utama tetap berada di puskesmas serta dinas kesehatan kabupaten/kota. Oleh karena itu, ia mendorong perlunya sosialisasi yang lebih gencar agar masyarakat menyadari pentingnya pemeriksaan rutin dan deteksi dini.
“Pesan kami sederhana, jangan menunggu penyakit diketahui saat sudah parah, karena akan lebih sulit diobati. Pemerintah daerah melalui perangkat terkait harus mampu memberikan informasi yang jelas dan mudah dipahami supaya masyarakat tertarik memanfaatkan layanan ini,” tegasnya.
Ia berharap ke depan, program pemeriksaan kesehatan gratis dapat menjangkau lebih banyak masyarakat. Dengan begitu, upaya pencegahan penyakit dan penurunan angka stunting di Kalimantan Tengah bisa lebih optimal. (red)