Palangka Raya, neonusantara.id – Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng H. Edy Pratowo, melepas Kontingen Festival Olahraga Rekreasi Nasional (FORNAS) VIII Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) Kalteng, di Aula Jayang Tingang Kantor Gubernur, pada Senin (21/7/2025).
Dalam sambutannya H. Edy Pratowo menyampaikan bahwa, Ia mengajak semua pemangku kepentingan untuk bersatu membangun olahraga, menjaga kearifan lokal, dan mempromosikan olahraga di masyarakat.
Tujuannya adalah untuk memperkuat silaturahmi antarprovinsi dan meningkatkan kreativitas serta wawasan masyarakat melalui pertukaran pengalaman.
“Dengan 104 Inorga terbentuk, kita perlu menyeleksi cabang olahraga yang sesuai dengan karakteristik daerah, mempertimbangkan faktor geografis, kultur, sumber daya, dan potensi atlet untuk meningkatkan keberhasilan pengembangan olahraga,” ujar Edy.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antar kementerian dan daerah untuk memajukan olahraga dan pariwisata.
Organisasi KORMI berupaya meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan olahraga dan budaya dengan mengadakan lomba yang mencakup berbagai aktivitas seperti binaraga, pencak silat, dan airsoft gun.
”Partisipasi tahun ini meningkat dua kali lipat dibandingkan sebelumnya, dengan 100 peserta didanai penuh dan 200 lainnya mandiri,” ujarnya.
Selain itu dengan hadirnya KORMI juga berfokus pada pengembangan fasilitas latihan dan ruang terbuka hijau untuk mendukung aktivitas masyarakat.
Sementara itu Ketua Kontingen KORMI Kalteng, Rio Kriswana, menyampaikan bahwa keikutsertaan Kalimantan Tengah dalam FORNAS bukan sekadar bentuk partisipasi, melainkan strategi penguatan kelembagaan olahraga masyarakat di daerah.
Melalui ajang ini, kapasitas organisasi cabang olahraga masyarakat dapat ditingkatkan, sekaligus menjadi momentum untuk memperkenalkan kekayaan olahraga tradisional yang dimiliki Kalimantan Tengah ke tingkat nasional.
Ia menegaskan bahwa FORNAS juga berfungsi sebagai etalase budaya daerah, di mana olahraga tidak hanya dimaknai sebagai aktivitas fisik, tetapi juga sebagai medium untuk membangun citra daerah yang berakar pada nilai-nilai lokal.
Beragam cabang seperti olahraga tradisional dan kreasi budaya, olahraga kebugaran, serta olahraga petualangan dan tantangan menjadi representasi keragaman dan kekuatan budaya yang ingin ditonjolkan dalam festival tersebut. (red)