banner 728x250

Infrastruktur Jalan Merupakan Salah Satu Upaya Meningkatkan Ekonomi Masyarakat

KOSONGAN, neonusantara.id – Jika Infrastruktur jalan merupakan salah satu untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, maka secara otomatis pula akan meningkatkan ekonomi masyarakat. “Oleh karena itu, sebaiknya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Katingan selain memperbaiki yang sejumlah ruas jalan yang mengalami kerusakan, juga meningkatkan pembangunan di bidang infrastruktur jalan,” kata anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Katingan, Budy Hermanto, yang diungkapkannya kepada sejumlah awak media, Senin (16/6). 

Karena, seperti yang diungkapkannya itu menurutnya, kian bertambahnya dan kian mulus dan lancarnya jalan yang bisa dilewati oleh masyarakat di pedesaan menuju ibukota kecamatan hingga ke ibukota Kabupaten, maka akan semakin lancar pula aktivitas yang dijalankan masyarakat. “Dengan begitu, tentu saja akan meningkat pula pendapatan dan ekonomi masyarakat,” ujar Budy Hermanto. 

Seperti kita ketahui bersama, terdapat belasan ribu masyarakat di wilayah kecamatan Katingan Kuala, yang hingga saat ini masih terisolasi jalan darat. Sehingga, ketika ingin menjual hasil pertanian padi, perkebunan dan ikan mereka, sejak Katingan menjadi Kabupaten pada tahun 2002 hingga tahun 2025 ini belum bisa. Bahkan ketika ingin berurusan apa saja ke ibukota Kabupaten Katingan, terpaksa memutar dulu ke Samuda dan Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). “Itu pun jika sungai Hantipan (Kerokan) yang akan dilewati dengan menggunakan perahu kelotok airnya dalam kondisi pasang, tapi jika tiba musim kemarau, sungai tersebut mengalami kedangkalan,” terang legislator Partai Gerindra ini. 

Padahal, lanjutnya, Sumber Daya Alam (SDA) di dua wilayah kecamatan yang bermuara dengan laut Jawa itu cukup potensial, baik di sektor pertanian, perkebunan maupun perikanan laut, sungai dan darat. Bahkan, wilayah Kecamatan Katingan Kuala merupakan lambungnya Kabupaten Katingan, namun untuk memasarkan hasil pertaniannya masih terisolasi jika menggunakan jalan darat. “Sehingga, masyarakat, utamanya ribuan petani di Kecamatan Katingan Kuala dan sebagian di Kecamatan Mendawai itu terpaksa menjual gabah yang di panennya itu kepada pengepul atau tengkulak yang sengaja datang dari luar daerah Kabupaten Katingan, dengan harga murah,” tuturnya. 

Di sektor perikanan laut, sungai dan darat, meskipun dengan harga murah sekalipun saat mereka menjualnya menurutnya masih banyak y yang tersisa lantaran minimnya pembeli. Sehingga, ikan-ikan yang tersisa itu tidak jarang pula membusuk. “Lantaran membusuk itulah, tidak jarang pula para nelayan setempat bukannya menimba keuntungan, tapi merugi,” tambahnya.

DIrinya berharap dengan sangat kepada Pemkab setempat untuk mempercepat lanjutan pembangunan infrastruktur dari Pakahi Kecanatan Kamipang menuju desa Kampung Melayu Kecamatan Mendawai, yang jauh sebelumya sudah digarap. “Sehingga, seluruh masyarakat di dua wilayah Kecamatan tersebut ketika ingin menjual hasil pertanian, perkebunan dan perikanannya itu bisa terjual dengan harga yang maksimal di ibukota Kabupaten Katingan,” tandas anggota dewan dua periode ini. (uhk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *