Palangka Raya, neonusantara.id – Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan dan Evaluasi Perluasan Areal Tanam (PAT) yang diselenggarakan bertempat di Aula kantor setempat, Palangka Raya pada Senin (2/7/2024).
Kepala Dinas TPHP Provinsi Kalteng, Sunarti menyampaikan bahwa ada tiga kegiatan dalam rangka perluasan areal tanam diantaranya, optimasi lahan seluas 81.088 hektar lalu irigasi perpompaan.
“Yang ketiga adalah optimasi lahan padi gogo, melalui sistem tumpang sisip di perkebunan sawit,” ujar Sunarti saat diwawancarai oleh sejumlah awak media.
Lanjutnya, untuk optimasi lahan padi gogo yakni seluas kurang lebih 10.000 hektar dengan oplah (optimasi lahan rawa) di 10 Kabupaten yang ada di Provinsi Kalteng. Untuk irigasi perpompaan semua Kabupaten di Kalteng juga mendapatkannya.
Untuk optimasi lahan, saat ini sudah masuk pada Survey, investigasi dan design (SID) tahap kedua. Dimana pada Tahap 1 lahan seluas 30.000 hektar sudah dilakukan konstruksi, sedangkan tahap kedua sedang berjalan.
“Untuk optimasi lahan padi gogo sudah masuk di enam kabupaten yang ada di Kalteng,” tuturnya.
Adapun perluasan areal tanam ini bertujuan untuk mengatasi kerawanan pangan di Indonesia pada umumnya. Karena, Provinsi Kalteng mempunyai lahan terluas nomor dua se- Indonesia.
Pada Tahun 2024 ini Provinsi Kalteng mendapatkan optimasi lahan sebesar 400 hektar dari total alokasi 81.088 hektar, dengan wilayah diantaranya Kabupaten Kapuas, Pulang Pisau, Katingan, Kotawaringin Timur, Barito Timur, Barito Utara, Seruyan, Barito Selatan dan Kotawaringin Barat.
Rakor tersebut dibuka oleh Gubernur yang diwakili oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kalteng, Sri Widanarni dan dihadiri oleh perwakilan dari Dirjen Perkebunan, Kementerian Pertanian RI, perwakilan instansi terkait di sejumlah Kabupaten dan para stakeholder terkait lainnya. (red)