banner 728x250

Provinsi Kalimantan Tengah Berstatus Siaga Darurat Bencana Karhutla

Neo Nusantara – Palangka Raya, Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) sejauh ini telah melakukan berbagai upaya yang terencana dan berkelanjutan, dalam mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Hal tersebut disampaikan oleh Plt Kepala Dishut Kalteng Agustan Saining ketika dibincangi oleh sejumlah media usai kegiatan  Rapat Koordinasi Pemantapan Rencana Penanganan Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan di Wilayah Prov. Kalteng Tahun 2023. Rakor berlangsung terpusat di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng, Senin (5/6/2023).

Penetapan status siaga darurat bencana karhutla Provinsi Kalimantan Tengah didasarkan pada penetapan status siaga darurat bencana karhutla kabupaten/kota, dimana sampai dengan saat ini kabupaten/kota yang sudah menetapkan status siaga darurat sebanyak tujuh kabupaten dan satu kota, yaitu Kabupaten Sukamara (26 April sd 24 Juli 2023); Kota Palangka Raya (8 Mei sd 5 Agustus 2023); Kabupaten Barito Selatan (2 Mei sd 14 November 2023); Kabupaten Pulang Pisau (29 Mei sd 26 Agustus 2023); Kabupaten Kotawaringin Timur (24 Mei sd 22 Juni 2023); Kabupaten Kapuas (17 Mei sd 15 Agustus 2023); Kabupaten Kotawaringin Barat (30 Mei sd 10 November 2023); dan Kabupaten Katingan (31 Mei sd 28 Agustus 2023). Sementara, enam 6 kabupaten lain belum menetapkan status siaga darurat bencana karhutla yaitu Kabupaten Murung Raya, Kabupaten Barito Utara, Kabupaten Barito Timur, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Seruyan, dan Kabupaten Lamandau.

Dikatakan Agustan bahwa untuk penanganan karhutla pemerintah sudah menyiapkan kurang lebih sekitar 83 Miliar dana DBH-DR untuk penanganan karhutla melalui beberapa instansi salah satunya Dishut Kalteng.

“Kita sudah membuat satu posko utama di Dinas Kehutanan Provinsi, kemudian ada 90 posko di UPTD KPH dibawah Dinas Kehutanan. Kemudian untuk personil Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Brigdalkarhutla) KPH ada 742 orang, kita juga ada 107 binaan Masyarakat Peduli Api (MPA) dengan anggota sebanyak 2117 orang jumlahnya,” kata Agustan.

Kemudian dari segi peralatan kata Agustan, pihaknya telah menyiapkan 64 unit mobil yang terdiri dari mobil water supply, mobil slip on dan mobil patroli.

“Kemudian ada 196 pompa mesin, sepeda motor 84 unit yang disiapkan untuk karhutla ada juga drone, HT (Handy Talky) dan beberapa peralatan lainnya,” ungkapnya.

Penting untuk melibatkan semua pihak yang terkait, mulai dari pemerintah, masyarakat, hingga sektor swasta dan LSM, dalam upaya mengantisipasi karhutla. Dengan adanya kerjasama yang baik dan upaya yang terus menerus, dapat diharapkan karhutla dapat dicegah dan diatasi secara efektif. Tutup agustan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *